happy new year...
ada banyak yang ingin ditulis, ada banyak yang ingin ditulis, ada yang banyak yang ingin ditulis, ada banyak yang ingin ditulis, ada banyak yang ingin ditulis, ada banyak yang ingin ditulis, ada banyak yang ingin ditulis, ada banyak yang ingin ditulis, ada banyak yang ingin ditulis, ada.........
kontemplasi satu...(bersama thinker-bell...)
dalam setengah jam, lebih dari empat puluh ribu nyawa diambil tuhan...
tuhan, supposed you're exist, umm... what was that all about, dear lord? sebuah usaha singkat dan instan untuk mengebiri jumlah manusia di dunia yang sudah semakin bersesak?
semua gambar di televisi adalah gambar wajah menangis... apakah kamu hendak menjadikan layar kaca itu sebagai sebuah cermin dimana aku harus berefleksi? kaca dimana seharusnya aku melihat diri, apakah seharusnya refleksi yang kupunya untuk hari-hari adalah refleksi menangis?....
lalu thinker-bell berkata dengan intonasi yang tidak biasa tapi sungguh biasa untuk dirinya, what a shame bahwa dibutuhkan kejadian pengebirian populasi secara instan seperti itu untuk mengingatkan manusia bahwa mereka adalah manusia...
lalu aku terdiam dan mencerna kata-katanya sejenak.
thinker-bell mungkin benar, bahwa aku, manusia... terlalu sombong, dan kepalaku, terlalu pongah... terlalu aku-sentris... lalu ketika datang bencana tiba-tiba, aku mendadak ingat lagi... bahwa benar... aku bukan hanya sekedar 'aku', sebuah entitas diri sendiri dengan segala keunikan yang aku punya, aku adalah 'manusia' yang ada ditengah-tengah banyak 'aku'-'aku' lain yang juga 'manusia'... part of the community, part of the society, so human...
lalu ketika aku menangis, itu bukan karena aku unik tapi itu karena aku adalah manusia, dan ketika lebih dari empat puluh ribu nyawa diambil tuhan dalam hitungan menit, aku ingat semua...
tapi thinker-bell benar, mengapa aku... dan kita semua... butuh melihat empatpuluhribu nyawa diambil tuhan sebelum kembali menjadi manusia?
mengapa semua orang masih saja mendorong-dorong dengan egois ketika keluar dari pintu bis, meskipun ada orang-orang tua yang hendak turun? mengapa semua orang masih melemparkan bungkus permen ke jalan dari dalam mobil? mengapa agama, menjadi alasan untuk membenci dan untuk curiga? mengapa terlalu sombong untuk tersenyum kepada orang-orang? mengapa semua sebelum empatpuluhribu nyawa diambil tuhan dalam hitungan menit?....
i love you thinker-bell, my inspiration, my sunshine...
kontemplasi dua... (with one of my bestfriend, andre...)
bro, i love you... semua yang kamu bilang tentang aku itu benar. my messed up life, distorted priority, the-taking-for-granted attitude... you were right, and i'm so sorry for that...
you had full right to be angry, and i was glad... because HELL YES somebody needed to slap my butt (butt??? ummm...sisieee, ini bukan waktunya untuk kinky kinky)... somebody needed to give me a pat on the head to wake me up and remind me to start to fix my messy life...
and yup, i guess a new year would be a great start for everything.
thanx a lot brother, i hope we could still be friend... :)
kontemplasi tiga... (with my own darkest mood...)
the closed chapter, the screaming of frustation... all the promises and all the deep breath taken...
selamat tahun baru semua, banyak sekali resolusi, banyak sekali yang terjadi...
lalu aku disini, menarik (lagi-lagi) napas panjang... dan inilah resolusi dari kontemplasi tiga:
1. menggila, ayo lekas perbaiki kuliahmu yang berantakaaannn sisieeeee....
2. mari mencari uang lebih banyak lagi (hihihi...)
3. mari lebih fokus pada seluruh target hidup dan stop being a procrastinator....
4. mari lebih berani tersenyum dan menertawakan hidup
5. mari mengerti esensi dari tuhan ku sendiri...
6. mari bercinta :)
selamat tahun baru semuanya
----sisie----
Sun, 02Jan05
1438
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment